Saya butuh dua hari untuk dapat dengan “khusyuk” mencicipi dan mengamati berbagai jajanan yang ditawarkan di Jakarta Street Food Festival (JSFF) 2015.
Di hari pertama, mata saya langsung tertuju ke gerobak “Ketoprak Ciragil Pak Bejo”, salah satu makanan favorit yang dijual seharga Rp 18 ribu, lebih mahal sedikit dari harga aslinya. Ya sudah lah.
Selanjutnya, penasaran dengan orang-orang yang mengantri di gerobak Bakmi “99”, akhirnya saya pun ikut mengantri untuk mencoba bakmi ayam bakso seharga Rp 22 ribu. Ternyata rasanya memang sangat enak!
Untuk dessert, saya pilih es Sinar Garut H. Ucu yang dijual dengan harga Rp 20 ribu. Bapak penjualnya sangat royal dalam menuangkan susu di es campur yang saya pesan.
Sampai situ, tiba-tiba hujan turun deras, dan karena hari sudah malam, saya putuskan untuk pulang dan melanjutkan petualangan rasa ini besok.
Untuk menghindari hujan, di hari kedua saya datang lebih awal yaitu pukul 3 sore. Kali ini saya datang dengan teman. Yang pertama kami coba adalah “Mpok Bohay Nasi Unyil Pedes Meletus” yang dijual seharga Rp 23 ribu. Saya pesan nasi komplit yang terdiri dari: nasi ijo, ayam suir, cumi asin balado, teri goreng, tempe, kacang, pete, dan sambal meletus yang sangat pedas! Porsinya pas, tidak terlalu banyak. Packaging yang mereka buat malah sangat kecil untuk memuat semua isinya.
Teman saya membeli nasi bakar cakalang dari booth “Nasi Bakar Istimewa” yang dijual dengan harga Rp 32 ribu. Rasanya ikan cakalang yang enak melimpah ruah diselipkan di dalam nasi bakar. Kedua nasi ini sangat mungkin untuk dicontek di rumah. Saya jadi ingat, kalau ibu saya pernah beberapa kali membuat nasi kombinasi seperti “Nasi Unyil Pedes Meletus” ini.
Setelah menyantap nasi unyil yang pedasnya juara ini, saya butuh sesuatu yang manis, sehingga mata saya tertuju kepada booth “Bread of Kurtos” yang menjual roti seharga Rp 17 ribu. Bentuknya sangat unik hingga menarik perhatian saya, rasanya cukup enak.
Setelah itu, saya dan teman saya mencoba mi goreng “Mie Van Java” yang dijual seharga Rp 25 ribu. Rasanya enak dan porsinya cukup banyak.
Untuk makanan manis, kami beli Markobar (Martabak Kota Barat) yang dikelola sejak 2013, oleh Gibran Rakabuming, putera Presiden Jokowi. Keunikan martabak asal Solo yang belum buka cabang di Jakarta ini adalah varian rasanya yang sangat beragam dan penyajiannya. Bayangkan saja, saya pesan delapan rasa regular yang terdiri dari Oreo, keju, Cadbury, Delfi, KitKat, Nutella, Toblerone dan SilverQueen. Semua rasa ini benar-benar dibagi ke martabak yang telah dipotong menjadi 8 bagian. Martabak ini dijual mulai dari Rp 100 ribu.
Masih belum puas dengan rasa manis, petualangan rasa kami di JSFF 2015 kami tutup dengan es krim duren dari gerobak “Durian dan Ice Cream Durian Medan AMIN” seharga Rp 20 ribu. Rasanya tak perlu ditanya lagi, sungguh legit.
Rasanya puas sekali makan di JSFF 2015. Dalam dua hari pun masih banyak sekali booth yang belum kesampaian saya coba. Harganya pun masih masuk akal. Dengan Rp 280 ribu, saya bisa mencoba beragam rasa untuk dibawa pulang dan suatu hari dicoba di rumah.
Untuk pemasak Rasamasa yang ingin libur dari masak di rumah, bisa studi banding ke JSFF 2015. Ayo buruan, JSFF 2015 hadir di La Piazza hanya hingga 22 November 2015!
Firda Firdaus Abdi menulis untuk Rasamasa