Air Untuk Masak Sehat

Saya dan keluarga lumayan mengonsumi air minum dalam kemasan cukup banyak. Sebulan, kami bisa habiskan 20 galon lebih untuk rumah berisi 9 orang. Berarti, saya sendiri mungkin menghabiskan 2 galon sendiri setiap bulannya. Bukan untuk minum, tetapi untuk memasak dan kegiatan di dapur.
Segala masakan rebusan pasti pakai air galon. Masak nasi dengan rice cooker juga pakai air dalam kemasan. Kalau mau menyiapkan santan, kelapa parutnya pun perlu disiapkan dengan air galon. Selain untuk merebus dan masak nasi, lalapan sayur mentah juga dicuci dengan air galon. Pokoknya, apapun yang dikonsumsi dalam keadaan mentah seperti buah segar, perlu dicuci setidaknya dengan air matang.
Satu cara masak yang saya rasa masih aman untuk menggunakan air keran adalah kukusan. Alasannya? Proses masak dengan penguapan ini, bakteri mati namun logam berat dalam air keran tidak terangkat bersama uap, sehingga masakan saya aman di atas.
Mungkin kesannya berlebihan, tapi tinggal di tengah kota Jakarta, saya tahu kalau sumber air (air keran) di rumah pasti tak aman untuk masakan. Mungkin bakteri bisa mati dengan cara merebusnya, tapi saya tak bisa melepaskan bayangan kalau logam berat dalam air terus ikut terbawa sampai ke dalam nasi saya. Kalau saya pikir-pikir toh ini kesehatan saya sendiri, lebih baik saya cari jalan aman.