Banana Atau Plantain?

Ngomong-ngomong soal pisang, saya jadi ingat cerita salah seorang teman di kantor lama. “Jadikan, gue dapet oleh-oleh pisang ambon banyak banget dari adik gue, sampai bingung mau diapain supaya nggak busuk. Akhirnya, gue pasrahin aja ke si mbak di rumah, eh malah dikolak sama dia, duh..”
Pernah dengar cerita mirip seperti ini?
Beberapa orang mungkin ada yang belum tahu. Pisang itu ternyata dapat dibedakan berdasarkan cara mengonsumsinya. Dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu banana (pisang meja –red) dan plantain (pisang olah-red). Banana atau dikenal juga dengan sebutan pisang meja adalah pisang yang lebih sering dikonsumsi dalam bentuk segar, setelah buah matang, langsung dikunyah. Misalnya, pisang ambon, pisang susu, pisang raja, dan Sunpride. Sementara itu, Plantain atau pisang olah adalah pisang yang dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, dikolak, atau dimasak dengan teknik pengolahan lain. Misalnya, pisang kepok, pisang siam, pisang kapas, pisang tanduk, dan pisang uli. (Guzman, 2007)
Bisa jadi, teman kantor lama saya tadi, berharap pisang ambonnya dibuat banana smoothies untuk anaknya, atau dibuat cake pisang daripada dimasak menjadi kolak. Kalau dikolak hasilnya pasti akan benyek dan tidak cantik warnanya. Pisang ambon memang bukan jenis pisang olah melainkan golongan banana, yang siap langsung disantap. Mungkin saja, teman kantor saya itu berharap terlalu tinggi pada pembantu barunya yang baru datang dua minggu dari kampung dan masih ABG (Anak Baru Gede) pula.
Jika oleh-oleh dari adik teman saya itu salah satunya adalah pisang raja seperti dari Sunpride ini. Saya akan langsung menyarankan dia untuk diolah menjadi timpan saja. Kebayang, daging buahnya yang manis, berwarna kuning kemerahan, bertekstur lunak, dan tidak berbiji pula. Kalau soal resep timpan, nggak susah kok. Timpan itu, cocok sebagai teman minum teh di sore hari.