Bikin Animasi Mirip Bikin Kue
Bagi Dessy Tri Anandani Bambang membuat animasi itu seperti membuat kue, harus teliti dan telaten. Selain sibuk membuat animasi, wanita yang mewakili Indonesia di ajang kompetisi animasi ASEAN 2014 ini juga suka membuat rajutan.
Bagaimana awal mula terjun ke dunia animasi?
Awalnya, saya ingin jadi komikus. Masa saya belum ada jurusan animasi melainkan jurusan desain. Tapi, entah kenapa saya tertarik dengan dunia animasi. Menurut saya, animasi lebih bisa menyampaikan ekspresi-ekspresi karakter. Karenanya, saya menekuni animasi. Sempat bekerja untuk pembuatan game, tapi sekarang lebih sibuk untuk cerita pendek saja.
Seperti apa kisahnya Anda sampai mewakili Indonesia dalam kompetisi animasi ASEAN?
Ketika itu, ASEAN mengadakan kontes animasi bernama ASEAN Paten Examination Co-Operation (ASPEC). Setiap negara di ASEAN mengirimkan 5 wakil. Acaranya sendiri diadakan di Thailand. Sebelum mewakili Indonesia di tingkat ASEAN, animator terlebih dulu diminta menyerahkan proposal. Animasi yang dibuat adalah animasi layanan masyarakat berdurasi 60 detik tentang hak cipta. Dari 24 peserta yang ikut workshop di Thailand, dipilih 12 animator, kemudian mengerucut lagi hingga hanya 6 animator. Sampai saat ini, saya sudah lolos hingga Enam Besar. Beberapa minggu lalu sudah keluar pengumuman hasilnya, saya juara harapan. Pemenang pertama hingga ketiga diraih oleh Myanmar.
Sejauh ini, apakah animasi sudah dapat tempat di Indonesia maupun ASEAN?
Masih sangat minim. Dibanding 10 tahun lalu, sekarang lebih berkembang. Untuk animasi ASEAN ini saya harus cari info sendiri apakah saya lolos atau tidak.
Apa yang Anda lakukan di waktu senggang?
Membaca komik, menonton film, atau membuat amigurumi (boneka rajutan).
Bicara soal rajutan, Anda sudah mengeluarkan satu buku seputar rajutan dan bisnis barang kerajinan tangan. Apa ada niat untuk lebih serius dalam bidang ini?
Jujur saja, sudah 2 tahun ini saya jarang merajut karena mau lebih fokus di animasi. Dulu, merajut karena iseng saja dan blog saya juga belum disebarluaskan. Ketika sudah punya banyak hasil rajutan, saya baru sebarkan kalau saya juga merajut. Rasanya malu kalau baru belajar tapi sudah gembar-gembor.
Biasanya Anda merajut apa?
Saya suka merajut tokoh-tokoh yang ada dalam animasi saya. Beberapa tahun yang lalu, saya merajut penganan ringan lebaran, seperti kue nastar dan kue gem. Menurut saya membuat kue rajutan itu seperti membuat animasi. Harus teliti dan hasilnya sedikit, jadi harus dibuat banyak agar kelihatan hasilnya. Tidak mungkin, ‘kan, buat nastar hanya 2 buah, minimal harus satu stoples. Kue nastar rajutan ini pun saya buat menyerupai aslinya, di bawahnya ada sedikit aksen gosong. Ayah saya sampai sempat mengira itu nastar betulan!
Apakah Anda sendiri suka memasak?
Saya lebih suka membuat kue dibanding masakan. Kue sudah ada takarannya, sedangkan masakan masih harus diraba-raba. Cuma, saya sekarang tidak pernah memasak karena berbagai macam kesibukan.
Apa makanan kesukaan?
Saya sangat suka sekali kentang. Ibu saya suka memasak kari ayam, tapi saya biasanya makan kentangnya saja. Sayangnya, belum bisa berkreasi banyak dengan kentang. Biasanya hanya dibuat jadi mashed potato.