Makan Bersama

Cinta Membuat Masak Jadi Tidak Repot

cinta-membuat-masak-jadi-tidak-repot

Pagi itu, akhirnya Rasamasa berjumpa dengan Jana Parengkuan. Seperti biasa, wanita 37 tahun ini tampil kasual dan simpel, dengan jeans dan blus merah yang menyarukan kenyataan bahwa ia adalah seorang ibu dengan empat orang anak: Giulio (14), Marcio (11), Abielo (8), dan Matacha (4). Wanita berdarah campuran Solo dan Ceko ini terlihat langsing dan energik, meski mengaku sedang kurang sehat.

Obrolan pun mengalir ditemani kue-kue buatan Jana, ada quiche, bublaninacheese cake, dan carrot cake, serta secangkir teh rosella untuk Jana dan air putih hangat yang menjadi pilihan saya. Seingat saya, Jana awalnya bukanlah ratu dapur. Jebolan Gadis Sampul 1987 ini lebih dikenal sebagai model. Kok, bisa?

Sejak kapan suka masak?

Erwien (Erwien Parengkuan, red.), suami saya, memang suka masak. Ketika kami menikah, dia berharap saya juga terjun ke dapur. Tapi saya bilang, jangan paksa saya karena saya mau masak dari keinginan diri sendiri. Ketika Giulio lahir, saat itulah saya pelan-pelan mulai belajar masak. Apalagi Giulio sulit makan, jadi saya makin tertantang. Saya belajar dari buku-buku masak, lewat Youtube, dan mulai dari masakan yang gampang-gampang dulu supaya tidak patah semangat di tengah jalan. Perlahan tapi pasti, kecintaan saya makin besar.

Saya memilih untuk memasak sendiri untuk anak-anak, karena mereka adalah buah kasih kami, jadi saya ingin memberikan yang terbaik.

Jangan sampai menyesal kemudian hari.

Saya dengar, Anda punya sebutan “Mami Gurita”?

Itu karena saya urus semua anak sendiri, tanpa dibantu babysitter. Saya ingin yang terbaik buat anak-anak. Setelah mereka sekolah, saya juga buat menu dan masak untuk bekal ke sekolah. Kadang-kadang, bekal itu banyak tersisa dan mereka bilang, “Itu, ‘kan, pilihan Mama, bukan pilihan kami.” Karena itu, sehari sebelumnya saya minta mereka berembuk memilih makanan untuk bekal. Saya lebih suka memberi pilihan pada mereka. Kelihatannya repot, tapi enggak ribet, kok, kalau ada cinta.

Makanannya rasa Solo, Ceko, atau Manado?

Anak-anak suka rasa Eropa dan Manado.

Nah, kalau rasa Solo, kental sekali di saya. Bayangkan, di rumah harus ada kecap manis.

Makan soto saja saya pakai kecap manis. Erwien suka bilang, “Jawa amat, sih.” Selain itu, di rumah pasti ada dessert, mungkin ini pengaruh Eropa, ya? Kalau Erwien suka rasa pedas. Kami sekeluarga suka makan di restoran Beautika. Salah satu favorit saya pisang gorengnya. Dulu saya sempat enggak paham, bagaimana bisa pisang ketemu sambal? Tapi setelah menikmati malah jadi suka banget.

Wah, terbayang. Seru, dong, kalau lagi masak di dapur?

Kalau kami masak bareng, pasti ada acara berebutnya. Ya alat, ya wadah. Ramai pokoknya Matacha juga sudah ikutan. Kalau diajak belanja ke pasar swalayan, meski belum bisa baca, dia sudah bisa lihat bagian belakang kolom ingredients. Anak saya yang kedua sudah bilang, dia mau jadi chef. Tiga minggu lalu, saya sedang tidak enak badan. Karena malas ambil makanan, saya minta tolong Marcio untuk mengambilkan makanan buat saya. Dia tidak hanya membawakan makanan kesukaan saya, tapi juga menatanya di sebuah nampan, lengkap dengan alat sajinya. Wah, saya sungguh kagum sama dia, saya foto hasil tatanannya itu, lalu saya kirim ke Erwien.

Saat menceritakan kisah Marcio ini, mata Jana tampak berkaca-kaca, tak dapat disembunyikannya rasa haru dan bangganya dia sebagai seorang ibu.

Apa kabar The Baked Goods?

Tahun 2011 dibuka, jadi baru dua tahun. Awalnya saya hanya mau sharing lewat kue-kue dari resep warisan, tapi kemudian jadi bisnis. Semuanya berawal dari rumah, dari kesukaan saya memasak di rumah, uji coba resep keluarga, hingga saya bisa membuat aneka cake di The Baked Goods ini. Resepnya dari keluarga nenek saya yang asli Ceko. Sejak dulu Nenek memang suka masak. Baru-baru ini saya pulang liburan dari Ceko, 1½ bulan saya “sekolah” masak lagi dari NenekSaya ingin cake saya bisa disantap sampai tuntas dari piring saji, tanpa rasa bersalah dan takut. Karena itu, saya menggunakan buah-buahan segar dan untuk penambah manis saya gunakan brown sugar.

Setelah The Baked Goods, ada mimpi lain?

Erwien dari dulu kepingin punya restoran makanan Indonesia, tapi sekarang The Baked Goods dulu. Makanan Indonesia itu kaya rasa, bumbunya banyak banget. Semua bisa dirangkul jadi satu masakan yang lezat. Itu membuat saya kagum.