Makan Bersama

Demi Kupang Berkarya Lewat Animasi

demi-kupang-berkarya-lewat-animasi

Bagi Animator Wiryadi Darmawan atau Cak Waw, makanan adalah salah satu bentuk kejeniusan dan kebudayaan suatu bangsa.

Penampilan Wiryadi Dharmawan sekilas mirip Jhon Lennon dengan kacamata bulatnya. Pria yang akrab disapa dengan Cak Waw ini berprofesi sebagai animator. Profesi yang sangat ia cintai, sehingga segala aspek kehidupannya dipengaruhi oleh animasi. Cak Waw bahkan pernah diganjar Piala FFI untuk kategori animasi. Kategori yang baru ditahun 2013 mulai dimasukkan kedalam kompetisi perfilman nasional Indonesia.

Bagaimana perkembangan animasi di Indonesia?

Menurut Cak Waw, masih jauh dari kata bagus. Selama ini animasi hanya dianggap untuk anak kecil. Dan meskipun ada perkembangan, hanya dianggap tren saja. FFI pada akhirnya memang memasukkan animasi kedalam kategori film. Kemenparekraf mendukung sekali usulan dan hasil kerja teman-teman di dunia animasi ini. Meski begitu,FFI bukanlah patokan mutlak dalam menilai animasi dalam negeri.

Harapan untuk dunia animasi?

Harus lebih banyak pembenahan disana-sini. Aku yakin di pelosok-pelosok di negara ini, ada banyak putra-putri bangsa yang jago animasi. Mereka belum terjamah oleh media dan industri animasi. Dan ketika pada akhirnya mereka diketahui oleh festival animasi lokal, biasanya mereka hilang begitu saja. Ini harus dicari tahu kenapa selalu terjadi? Meskipun begitu kemajuan yang ada patut untuk disyukuri. Saya juga berharap animasi bisa menjadi warisan dunia.

Tema apa yang diangkat dalam animasi buatan Cak Waw?

Impian masa kecil, yah hal-hal yang terjadi disekitar saja.

Selain animasi, Apakah Cak Waw membuat buku juga?

Iya, buku cerita grafis. 101 Hantu Nusantara judulnya. Saya selalu tertarik dengan cerita rakyat atau urban legend. Dan hantu yang ada di cerita ini dibuat dengan sisi humor jadi tidak menakutkan. Proyek terbaruku itu tentang Buto Ijo. Namun, Buto Ijo ditampilkan dengan karakter yang lebih bersahabat dan lucu, berbeda dengan pengambaran yang biasa kita dengar. Hollywood sering sekali mengangkat cerita rakyat untuk dijadikan film, saya ingin lebih banyak pembuat film di Indonesia yang mengangkat cerita rakyat.

Pernah membuat animasi tentang makanan?

Pernah, waktu itu saya membuat animasi tentang lontong kupang. Ceritanya diambil dari awal mula saya mengenal makanan ini (bagi yang ingin melihat video-nya bisa klik di http://www.youtube.com/watch?v=5sKrBT_G6kI ).

Suka bertualang kuliner?

Sebenarnya, keluarga saya bukan tipe keluarga yang senang bertualang kuliner. Ngumpul-ngumpul pun jarang. Kami juga tidak punya makanan khusus. Aku pun gak bisa masak jadi gak ada makanan yang begitu membekas.

Kenapa lontong kupang?

Lontong kupang memang bukan sembarang makanan karena makanan ini hanya tersedia di beberapa daerah pesisir di Indonesia seperti Malang, Pasuruan, dan Porong. Kupang sendiri diambil dari nama kerang-kerang kecil berdiameter sekitar 3-5 mm dan berwarna coklat pucat. Habitat kupang juga lumayan sulit untuk ditemui karena ia biasanya hidup menempel pada tumbuh-tumbuhan laut. Lautnya pun harus mempunyai ombak yang tenang seperti pesisir Sidoarjo dan Pasuruan. Kupang juga sering diidentikkan dengan kotoran padahal ya tentu saja bukan.

Ada pengalaman menarik seputar lontong kupang?

Setiap kali ada teman berkunjung ke Surabaya, pasti aku selalu anjurkan untuk makan lontong kupang. Yah, ada yang suka ada yang tidak, namanya juga selera. Lontong kupang adalah makanan yang saya anggap khusus. Dalam sebulan, saya selalu sempatkan diri makan lontong kupang sekitar 2-4 kali.