Dari Redaksi

Dua Hari Penting

dua-hari-penting

Pertemuan pertama saya dengan buku yang 3 tahun lagi genap setengah abad ini, terjadi di kantor Helianti Hilman di Kemang. Kala itu, saya sedang melakukan penelitian tentang slow food. Kawan saya itu, yang juga suka hal-hal kuno, salah satunya, mengumpulkan benih-benih padi asli Indonesia, yang sudah hampir punah. Waktu melihat koleksi benih miliknya, saya makin tahu, betapa miskinnya pengetahuan saya tentang kekayaan pangan Indonesia.

Perasaan sama juga muncul saat saya membuka lembar demi lembar buku yang terbit pada masa pemerintahan Soekarno itu.

Dalam buku setebal 1.123 halaman ini, tercatat 1.000 lebih resep dari Nusantara.

Mengingatkan kembali, betapa banyaknya resep-resep Indonesia yang masih tersebar di Nusantara. Bayangkan, ada lebih dari 30.000 suku bangsa di Indonesia. Melihat sampulnya berupa seorang perempuan berkebaya yang sedang memasak membuat saya bangga sekaligus kagum.

Pada masa itu, wanita Indonesia memasak dengan busana kebaya. Apakah sekarang masih ada yang berani masak pakai kebaya? Seorang tukang pijat langganan saya, yang selalu berkebaya lengkap dengan sanggul saat bekerja, tidak pernah sekalipun mengeluh betapa repotnya memijat dengan busana kebaya. Memang, paradigma berpikir berpengaruh kuat terhadap sebuah keputusan. Kalau di kepala sudah ada paham bahwa memasak itu ribet, sepraktis apa pun busananya, bawaannya, ya, ribet!

Seperti buku Mustika Rasa, yang bisa saja kita bilang ngerepotin karena tebalnya. Tapi, coba tilik buku Joy of Cooking dalam film Julie and Julia. Enggak kalah tebalnya, bukan? Mirip kitab-kitab kuno. Jangan salah, tampilan ala Mustika Rasa itu justru lagi ngetren dipajang di etalase toko-toko buku dalam negeri. Rupanya, model kuno selalu berpeluang menginspirasi kembali generasi kini. Dengar-dengar, Komunitas Bambu akan menerbitkan ulang buku Mustika Rasa lho.

Pada Hari Buku ini, pantas rasanya kita mengingat dua tokoh masa lampau, William Shakespeare dan Miguel de Cervantes yang wafat pada 1616 . Keduanya adalah penulis dunia yang berjasa di bidangnya.

Berkat mereka, UNESCO menetapkan 23 April, yang adalah tanggal lahir Shakespeare, sebagai Hari Buku Sedunia.

Di Indonesia, Hari Buku Nasional diperingati setiap 17 Mei. Penetapan tanggal itu bukan untuk mengenang penulis tertentu atas jasanya, melainkan bertepatan dengan berdirinya Perpustakaan Nasional, yang menyimpan berbagai karya dari berbagai lapisan orang.

Rasamasa juga mendedikasikan “buku kehidupan” resep Indonesia. Coba klik www.rasamasa.com untuk melihat resep-resep keluarga Indonesia dari masa ke masa. Lewat buku resep kuno sampai portal masak seperti Rasamasa saya jadi bisa masak kapan saja keberagaman rasa Indonesia dari masa ke masa.

Yuk, email resep keluarga Anda untuk dicatat dan diabadikan di Rasamasa!