Makan Bersama

George Calombaris, Soal Pedagang Makanan Pinggir Jalan

george-calombaris-soal-pedagang-makanan-pinggir-jalan

Koki terkenal asal Australia George Calombaris menyiapkan masakan istimewa sekaligus bertutur seputar dirinya, makanan, serta memasak.

Memasuki musim tayang Master Chef Australia yang terbaru, George Calombaris, salah satu juri tetapnya, berkesempatan mengunjungi Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Saat berada di Indonesia, koki terkenal asal Australia yang juga telah merilis beberapa buku masakan ini berbincang akrab dengan Rasamasa seputar kehidupannya.

Banyak orang membicarakan betapa langsingnya George Calombaris sekarang. Bagaimana Anda mengubah pola makan untuk mencapai berat badan saat ini?

Sebenarnya saya tidak suka dibilang menurunkan berat badan atau berdiet. Saya lebih suka disebut menjadi lebih sehat. Yang saya lakukan? Makan lebih teratur dan berolahraga. Tidak ada perubahan yang drastis. Dulu, saya sering melewatkan waktu makan, sehingga biasanya sepulang kerja saya makan dalam porsi besar. Sekarang, saya makan tepat waktu dan dalam porsi sewajarnya. Saya tidak percaya diet dan saya juga masih makan pasta dan kue macaroon.

Sebagai seorang koki dan juga seorang ayah, apa Anda juga masak di rumah? Makanan apa yang disajikan untuk anak?

Di luar rumah saya menyajikan makanan untuk orang lain. Namun, di rumah saya lebih ingin dilayani. Beruntung saya punya pasangan yang bisa memasak makanan yang enak dan sehat. Untuk makanan anak, saya serahkan pada pasangan saya. Di rumah, kami biasanya menyimpan bahan-bahan segar, seperti wortel, dan apel. James [nama anak George] biasa makan wortel dan apel sebagai camilan. Waktu usianya lebih muda, pasangan saya membuat puree dari dada ayam atau sup ayam.

Apakah menjadi koki itu adalah cita-cita sejak dulu?

Ya. Dulu, ada dua cita-cita saya, yaitu jadi koki atau bermain bola untuk Manchester United. Saya ingat, masakan pertama buatan saya untuk orangtua adalah pasta. Saya yakin rasanya tidak enak, tapi ayah dan ibu saya menyukainya. Sejak saat itu, saya makin mantap mau jadi koki. Bermain bola menjadi olahraga saya untuk kebugaran saat ini, sekaligus untuk berkumpul bersama teman-teman.

Bagaimana masakan Indonesia menurut Anda?

Masakan Indonesia rasanya tajam [dalam kunjungannya kali ini, George mencoba rujak cingur, rendang, dan es cendol]. Tentu saja itu enak. Saya baru saja tiba di Jakarta dan saya tidak sabar ingin mencoba jajanan pasar di sini.

Lho, bukannya itu tidak sehat?

Well, siapa bilang? Sebenarnya, apa, sih, definisi makanan sehat itu? Makanan yang dijual di pinggir jalan atau jajanan pasar itu tidak selalu harus dihubungkan dengan makanan tidak sehat. Makanan sehat tidak harus dijual oleh restoran mahal. Jajanan pasar justru harus didukung, karena orang-orangnya memasak dengan hati. Makanan tidak sehat itu adalah yang cepat saji, dibuat dalam jumlah sangat banyak, dan mengandung bahan-bahan berbahaya.

Apa tips dan trik memasak dari Anda yang perlu diketahui semua orang?

Jangan bergantung pada resep, karena resep itu sebenarnya hanya panduan. Garam harus selalu ada dan Anda harus tahu proporsi yang tepat dalam masakan. Selain itu, gunakan bahan berkualitas ketika memasak. Yang menurut saya juga sangat penting adalah mencicipi masakan sebelum dihidangkan. Jangan pernah berharap orang akan makan hasil masakan Anda, kalau Anda sendiri tidak mau memakannya.