Lekatkan Keluarga Lewat Memasak
Duma Riris Silalahi (30), kini tak sendiri lagi. Model yang juga pemenang I Wajah Femina 2006 ini baru saja melangsungkan acara pernikahan 31 Agustus lalu di kota kelahirannya, Balige, dengan Judika Nalon Abadi Sihotang (Judika Sihotang). Resepsi pernikahan dilangsungkan pada Sabtu (7/9/2013) di Taman Bunga Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
Runner-up Pertama Puteri Indonesia 2007 yang pernah mewakili Indonesia di ajang Miss International 2008 di Jepang dan Makau ini pun kini berhak menyandang nama Duma Riris Sihotang boru Silalahi, sebagaimana adat istiadat Batak. Bagaimana kehidupan Sarjana Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara dan D3 Politeknik Negeri Medan (USU) setelah menikah, termasuk pandangannya tentang memasak di rumah?
Sabtu sore di penghujung Oktober, Duma mengundang Rasamasa ke rumah keluarga barunya di bilangan Cakung, Jakarta timur. Apalagi ya yang ingin diraihnya bersama Judika Sihotang, suami tercinta?
Sekarang lagi sibuk apa?
Lebih banyak jadi presenter, acara regular Ngobrol Pagi di B-Channel, Senci di KompasTV, dan Diaryku di TVRI. Selain itu juga lagi belajar bisnis bareng suami, buat sekolah vokal di Semarang, namanya Judika Vokal Course. Harapannya bisa buka cabang di seluruh Indonesia.
Apa yang berubah setelah menikah?
Sekarang sudah ada pendamping, bisa ketemu tiap hari. Dan, ada kewajiban yang berbeda dari sebelumnya, harus mengurus suami, mulai dari pakaian, makanan sampai keuangan.
Apa masakan khas Batak yang disuguhkan pada pesta pernikahan lalu?
Ikan mas arsik, yang diberikan orangtua dan tulang (paman) kepada kami. Ikan itu dimasak utuh satu ekor dan disajikan di atas nasi putih dalam piring besar.
Hidangan itu bermakna orangtua memberi makan anaknya untuk terakhir kali, karena setelah menikah akan mandiri. Ikan utuh menandakan doa supaya anak dan menantu menyatu dan harmonis.
Hidangan Batak apa yang bisa Anda masak sendiri?
Banyak, contohnya ikan mas arsik, ayam gota, lomok-lomok, singkong tumbuk, dan napinadar. Saya memang suka membuatnya dan sejak kecil diajarkan oleh Mama.
Mama itu jago masak, mulai dari makanan berat sampai ringan. Kami dibesarkan dengan makanan rumahan yang lebih sehat dan enak. Karenanya, jajan bukanlah hal wajib bagi kami, anak-anaknya. Rasanya sangat menyenangkan punya Mama bisa dan jago masak. Kadang saya pamer ke teman-teman dan ngajak mereka ke rumah untuk nyobain masakan Mama, he-he-he...
Apa arti makan dalam keluarga baru Anda sekarang?
Makan itu adalah hobi sekaligus saat ketika kita bisa menikmati makanan yang disuka sambil ngobrol bareng keluarga, dalam hal ini suami.
Saya lebih suka masak sendiri di rumah, karena memang suka memasak. Setelah kira-kira satu tahun pacaran dengan Judika, saya sering diajak main ke rumahnya dan dikenalkan dengan orangtuanya. Dan kalau sedang di sana, saya sering bantu mamanya masak. Kadang memang disuruh masak. Jadi, sebelum menikah Judika sudah tahu kalau saya suka masak.
Apa makanan favorit berdua?
Kami berdua itu suka makan. Makanan favorit kami Indonesia sekali, nasi goreng dan soto. Pernah membuat sendiri, kadang gantian masaknya, karena suami juga bisa masak kalau cuma nasi goreng rumahan dan rasanya enaaak,... ha-ha-ha...
Restoran favorit kami itu Akang, rumah makan yang menjual nasi dan mie goreng pedas ala Medan yang cocok di lidah. Selain itu kami suka makan di Seroeni, karena makanan khas Indonesianya lezat-lezat dan ada di mal. Jadi, bisa sekalian belanja atau nonton.
Bagaimana rencananya kalau sudah punya anak nanti, makanan seperti apa yang diberikan pada si buah hati?
Harus yang sehat dan bergizi! Mungkin tak jauh beda dari Mama, karena Mama sangat peduli akan makanan yang bersih dan tanpa pengawet.
Mungkin saya akan sedikit bawel kalau sudah punya anak, karena saya sangat peduli akan pertumbuhan dan kesehatannya. Sebisa mungkin memasak makanan sendiri, biar terjamin kebersihan dan kualitasnya.
Karena belakangan ini saya menyukai makanan sehat, jadi saya ingin memastikan keluarga juga mau belajar peduli dengan apa yang mereka makan.