Mi Kangkung Masa Depan Oma
Bila sempat mampir ke Festival Kampoeng Tempo Doeloe (8-26 Mei) di La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara, mungkin kita tak melewatkan kedai penjual mi kangkung yang letaknya paling ujung. Hidangan persilangan antara budaya Betawi dengan Peranakan ini tak hanya digandrungi para penikmat mi, melainkan juga jadi favorit para peliput dari media massa nasional. Sukses ini tak lepas dari keahlian sang pemilik kedai, Oma Evie.
Saat Rasamasa berkunjung, Oma berusia 63 tahun ini tampak sibuk. Begitu pelanggan datang, dengan cekatan dia mulai menyeduh mi dalam air mendidih. Sebelumnya, mi dicuci untuk membuang minyaknya. “Saya masih pakai mi buatan pabrik, jadi sedikit berminyak. Tapi nanti saya mau buat mi sendiri, biar lebih istimewa,” ceritanya.
“Sehabis diseduh, mi diaduk rata dengan minyak wijen. Aromanya jauh lebih wangi,” bisiknya lagi.
Setelah itu, kangkung dan taoge diseduh sebentar, supaya warna dan teksturnya terjaga.
Buat Oma Evie, tak ada yang lebih penting selain menjaga mutu makanan. Kunci mi kangkung yang lezat ada pada kuahnya. Untuk bumbunya, jumlah bawang merah yang dipakai lebih banyak daripada bawang putih, dengan perbandingan 2:1. Ditambah lagi lengkuas, daun salam, batang serai, dan daun jeruk.
Selain itu, dalam kuah juga harus ada ebi, juhi goreng, serta ayam. Daging ayam harus benar-benar segar. Ebi juga harus berkualitas. “Banyak yang mau untung, jadi pakai ampas ebi supaya dapat aromanya saja. Saya tidak mau seperti itu,” katanya sambil menunjuk butiran ebi berkualitas tinggi yang dipakainya. Sementara udangnya diolah terpisah. Dikupas dan dikerat punggungnya, lalu direbus dengan sedikit bumbu penyedap.
Mi kangkung ini pertama kali dibuat karena pesanan orang untuk bisnis katering yang sudah dijalankan Oma Evie selama 25 tahun. Namun, baru tenar sejak 2013, berkat rekomendasi seorang teman di manajemen hotel Harris Jakarta. Mi kangkung pun disajikan dalam beberapa event yang diselenggarakan hotel tersebut. Malahan, dalam acara konferensi pers Festival Kampoeng Tempo Doeloe di kantor Pemprov DKI Jakarta bersama Joko Widodo dan Basuki T. Purnama (Ahok), Mi Kangkung Oma Evie menjadi salah satu sajian makan siangnya.
Yang bikin Oma sangat senang adalah ketika Ahok berkomentar bahwa mi kangkung adalah menu orang Betawi yang enaknya nomor satu.
Begitu mi kangkungnya tenar, Oma Evie berencana lebih fokus mengembangkannya. Niat ini didukung anaknya yang ingin menjadikan Mi Kangkung Oma Evie sebagai merek dagang dan punya restoran sendiri. Oma pun sudah mulai menurunkan resep pada anaknya. Namun sebenarnya, Oma masih ingin terima pesanan katering seperti dulu, bukan hanya mi kangkung. Semua karena dia sangat menikmati memasak. “Saya merasa, memasak adalah talenta yang sudah diberikan Tuhan,” katanya menutup percakapan.