Monty Tiwa Omong Kuliner

Bincang dengan sutradara muda yang masih terus berkarya, yang juga pencipta lagu ini, saya justru mau tahu buah pikirnya soal makanan Indonesia. Soalnya, lapar dan makan itu tidak pernah lekang dalam kehidupan seorang Monty Tiwa bukan?
Test Pack adalah salah satu diantara sekian karya filmnya, yang juga mendulang pujian. Sementara itu, lagu Jablay yang menjadi soundtrack film Mendadak Dangdut juga terekam di benak banyak orang Indonesia. Pantaslah kalau pria kelahiran Jakarta, yang bulan Agustus nanti genap berusia 38 tahun ini dihampiri penghargaan dari insan film. Piala Vidia FFI untuk skenario terbaik cerita lepas untuk Juli di Bulan Juni tahun 2005. Tahun berikutnya, dua penghargaan disabetnya, Penata Sunting Terbaik Piala Vidia FFI 2006 dan Penulis Skenario Cerita Asli Terbaik Piala Citra untuk Denias, Senandung Di Atas Awan. Monty yang terlahir dengan darah Sangir, Sulawesi Utara juga menelurkan novel. Rupanya, merangkai kata-kata merupakan talenta putra keempat dari almarhum MDJ Tiwa dan Ligia Seba ini. Selain piawi menata letak kata, lulusan dari University of Kansas ini juga bisa merangkai bumbu dan bahan makanan. Memasak pernah menjadi bagian dari hari-harinya, selama hidup di negeri orang.
Denger-denger,suka masak ya?
Dulu waktu kuliah di Amerika tahun 97-an sering masak sendiri, biasanya daging sapi, direbus pakai bir biar empuk, trus di panggang. Saya suka karena daging sapi disana agak murah dan kalau bir, selalu ada di kulkas.
Apakah disiplin makan atau kalau sempat saja?
Kalau lagi shooting malah disiplin karena di lokasi selalu disiapkan nasi kotak, sehari tiga kali. Kalau lagi gak shooting justru suka skip bahkan gak teratur jamnya.
Apa pilihan makanan untuk sarapan, makan siang, dan makan malam?
Kalau pagi biasanya bubur ayam atau roti, siang bisa variasi, ayam dan nasi atau nasi dan daging, tapi yang penting harus ada sayuran dan sambal.
Berdoakah kamu sebelum makan?
Pasti. Saya dididik dari kecil seperti itu.
Apa resep favorit keluarga?
Banyak sekali. Sup brenebon (kacang merah), ayam tuturuga (ayam santan), dan lalampa (lemper bakar isi ikan). Sayang, resepnya ada pada ibu saya.
Bagaimana dengan comfort food, punya jugakah?
Banyak sekali. Misalnya nasi jaha dan ayam tuturuga (Sulawesi Utara). Kalau ada makanan itu kok rasanya jadi nyaman, terasa lagi kehangatan acara keluarga saat saya bertumbuh dari kecil sampai dewasa.
Sibuk apa sekarang?
Persiapan film baru, dan nulis beberapa skenario.
Apa sih motto dalam berkarya?
Dari dulu selalu sama. Jangan takut mencoba sesuatu yg baru.
Kasih tahu dong pikiran terliar kamu soal kuliner?
Gara-gara nonton film survival ala Hollywood, pernah pingin nyoba makan ular mentah mentah di gunung.
Pernahkah terpikir makanan jadi inspirasi film?
Biasanya sumber ide untuk film bisa datang dari mana daja. Buku, koran, film, kejadian nyata. Kalau masalah kuliner jadi inspirasi selama ini belum pernah.
Kalau begitu, apa pendapat kamu soal kuliner Indonesia?
Kuliner Indonesia saat ini mulai terancam dengan menjamurnya banyak retail seperti Seven Eleven, dan lainnya. Mereka menyediakan makanan cepat saji yang jadi pilihan para anak muda. Padahal jajanan pasar menurut saya jauh lebih enak.
Jajanan kaki lima favorit kamu apa sih?
Pecel pincuk Bu Ida di jalan alternatif Cibubur. Murah dan banyak pilihan. Rawonnya..astaga! Dagingnya banyak dan enak.
Cerita dong cita-cita yang belum kesampaian soal makanan..
Pingin nyobain makanan asli afrika, apapun itu.
Sudah pernah bertandang ke www.rasamasa.com?
Pernah. Kesan pertama, bikin lapar, haha… Tidak ada ragam kuliner di negara lain yang lebih dashyat dari Indonesia. Ini fakta!