Ngebakso Di Cayman Island
![ngebakso-di-cayman-island](https://rasamasa.com/uploads/filemanager/source/Cerita_Resep/Masak_Di_Rantau/rasamasa-masak-di-rantau-sari-doussept-cayman-island.jpg)
Living the dream in Paradise. Itulah komentar yang sering terdengar setiap saya bicara tentang negara tempat tinggal saya sekarang. Namun, sesurga-surganya, ada saja yang kurang...
Saya tinggal di Grand Cayman, pulau terbesar di Cayman Islands, negara kepulauan persekutuan Inggris, yang letaknya di laut Karibia. Dengan lokasi ideal (hanya 1,5 jam dari Miami, Florida), pantai jernih dengan tiga warna bernuansa biru dan toska, pasir putih bersih, serta cuaca tropis nan hangat sepanjang tahun, negeri ini adalah destinasi wisata terkenal.
Cayman Islands juga dikenal sebagai salah satu pusat industri finansial di dunia. Dua industri dominan ini menarik banyak orang dari negara lain untuk mengadu nasib. Kolega dan teman kami berasal dari Irlandia, Australia, Amerika, Kanada, Afrika Selatan, Selandia Baru, Filipina, dan negara lainnya. This place is a true melting pot!
Namun, tujuh tahun tinggal di sini dan puas mencicipi makanan dari berbagai negara, buat saya tetap saja tidak ada yang bisa menandingi cita rasa Indonesia.
Salah satu makanan yang sangat saya rindukan adalah bakso. Butir-butir kenikmatan yang gurih dan kenyal sangat sulit dilupakan.
Suatu hari saya menemukan produk bakso beku di supermarket. Untuk kemasan berisi 10 butir berukuran sangat mini, harganya CI$7 (US$8.54). Mahalnya!Saya kemudian bertekad mencari resep untuk buat bakso sendiri. Banyak sekali resep yang saya coba, tapi semua sangat rumit dan kekurangan komponen terpenting dalam dunia perbaksoan: kekenyalan!
Saya kemudian teringat resep pempek andalan, yang tekstur kekenyalannya sebenarnya mirip bakso. Aha moment pun datang juga akhirnya. Rasanya seperti ada bola lampu menyala di kepala saya.
Pada percobaan berikutnya, saya tambahkan putih telur dan baking powder ke dalam adonan bakso. Dan... wow! Ini dia! Akhirnya saya berhasil mendapat kekenyalan ideal yang saya impikan. Bukan kepalang girangnya saat itu.
Selain praktis karena menggunakan bahan-bahan yang sangat mudah didapat di supermarket mana saja di dunia, prosesnya cepat dan hasilnya luar biasa mirip dengan bakso abang-abang!
Sejak punya resep bakso andalan, saya makin berani mencoba campuran daging lainnya. Ternyata daging domba (lamb) dan sapi muda (veal) juga enak sekali dijadikan bakso. Tapi, tetap harus dicampur daging ayam. Kecuali kalau mau buat bakso seafood, daging ayam bisa diganti daging udang. (jadi, campurannya adalah daging ikan + udang).
Saya pun memberanikan diri membawa bakso andalan ke acara potluck di kantor. Ternyata, rasanya cocok dengan lidah kolega saya yang berasal dari berbagai negara. Saya sampai diundang berpartisipasi pada acara International Women’s Day Event untuk mewakili Indonesia.
Tak disangka, lewat bakso saya bisa punya kesempatan mengharumkan nama bangsa. Merdeka!