Cerita Resep

Puding Tapai Hijau

puding-tapai-hijau

Puding Tapai Hijau buatan Dhian memang menggiurkan kami di suatu sore di kantor Rasamasa, bagaimana tidak? Tampak segar. Tentu saja selain ingin mencicipi, saya pun penasaran mau tahu cerita di baliknya, apalagi Dhian itu seorang istri yang padat kegiatan. Apa mungkin masih ada waktu membuatnya ya?

Kapan resep sih Puding Tapai Hijau mulai hadir dalam menu keluarga?

Ketika saya masih kecil. Biasanya ibu membuatnya tanpa kelapa karena lebih praktis. Jika ada acara keluarga puding ini pasti hadir. Puding tapai ini juga ngangeni, karena itu saat kerinduan muncul menyantapnya, kami pun membuatnya.

Kapan terakhir keluarga menyantap hidangan itu?

Puding ini sudah jarang kami buat. Terakhir, waktu diminta untuk foto di Rasamasa.

Memang Dhian masak? Kapan mulai belajar masak?

Waktu SD, itu pun karena harus ada ujian memasak di sekolah. Jujur, jaman saya kecil memang kurang tertarik masuk dapur... hahaha. Sekarang, saya dan suami senangnya masak yang praktis-praktis.

Apakah puding ini masakan pertama Dhian?

Puding Tapai Hijau bisa dibilang termasuk salah satu resep yang pertama-tama saya coba ketika awal belajar membuat puding. Tepatnya, pertama kali membuat ini karena ada tugas Tata Boga waktu SMP, di mana semua murid harus membuat puding. Jadilah saya berburu resep di buku resep ibu. Karena sadar masih pemula, saya sengaja cari yang gampang. Tapi karena ingin dapat nilai bagus juga, saya cari yang bahannya spesial dan tidak pasaran seperti puding coklat atau puding buah. Jatuhlah pilihan pada resep puding tapai hijau. Seingat saya sih, dapat nilai bagus, hehehe.

Apa tanggapan suami setelah makan puding buatan istri tercinta?

Suami saya bukan termasuk orang yang suka ngemil makanan manis. Tapi ternyata suami suka banget! Menurutnya, puding ini segar, kaya rasa dan manisnya pas.

Apa kesulitannya dan bagaimana menyiasatinya?

Bagi yang waktu luangnya tidak terlalu banyak, proses menumbuk daun suji dan daun pandan dan membuat santan bisa jadi beban. Untuk mempersingkat proses tersebut, saya hancurkan daun suji dan pandan dengan blender dan memakai produk santan instan. Hemat waktu!

Memang suka puding ya?

Saya suka sekali puding! Dulu waktu masih tinggal di rumah orang tua, tiap seminggu sekali pasti ada puding yang disajikan di rumah untuk camilan sore atau sebagai hidangan penutup mulut. Selain menyegarkan, puding mudah dibuat. Namun, sekarang saya hanya sempat membuatnya jika sedang liburan, waktu luangnya lebih banyak.