Rempah Kunci Bugar Si Penari
Cuaca hari itu cukup panas, namun saya dan Rr Pinurti, yang sering saya sapa Tante Pipin, memilih berjalan dari Taman Ismail Marzuki ke restoran Manado di daerah Gondangdia.
Sejak kecil, Tante Pipin memang punya aktivitas yang padat. Berawal dari mengikuti kakaknya menari di usia 4 tahun, ia ikut beberapa sanggar tari kemudian mendalami seni tari di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Ia sering pentas di istana untuk tamu kenegaraan, menari di Indonesian Dance Festival (IDF) dan Art Summit. Selain itu, ia juga aktif bermain di teater. Pertama kali ia bergabung dengan Teater Adinda, kemudian di Teater Mandiri dan Bengkel Teater Rendra.
Sambil menikmati masakan Menado di Tinoor, kami berbincang seputar kabar-kabar terbarunya. Saat ini, Tante Pipin aktif mengajar tari di sekolah dan sedang dalam persiapan untuk pementasan teater Maret tahun depan. Ia juga bercerita tentang anaknya, Aji Sentosa, yang pernah main di film pendek saya, hingga kegemarannya menyantap masakan ala Manado yang pedas.
Tante orang Solo, kenapa suka makanan Manado?
Buat saya, masakan Manado itu rempahnya berani. Bukan berarti makanan Solo enggak berani, ya. Tapi makanan Manado itu rempahnya memang luar biasa. Saya percaya, rempah itu bagus untuk tubuh.
Di tengah kesibukan yang padat—menari, berlatih teater, mengajar, dan jadi ibu rumah tangga—apa rahasianya supaya tetap bugar?
Sejak kecil saya dikasih gula merah oleh orangtua kalau sedang banyak aktivitas. Potongan gula merah, kerap saya emut-emut. Yang juga bagus itu kencur, terutama untuk batuk dan masuk angin. Itu juga resep turun-temurun dari eyang saya. Sewaktu kecil, kalau sedang batuk saya dikasih kencur.
Selain rempah-rempah itu, yang pasti saya makan buah, karena hampir semua buah mengandung air. Juga biasanya minum madu dengan air putih untuk stamina. Sekarang, anak saya juga begitu.
Jadi, supaya sehat pakai rempah-rempah tradisional, ya...
Iya, dan suami saya juga suka mencari tahu khasiat-khasiat bumbu dapur. Sekarang ini dia sedang minum jus pace untuk mengurangi kolesterol dan asam urat. Sehari-hari, suami saya juga sering menambahkan jahe dan kayumanis dalam kopi, teh, atau susu yang dibuatnya. Jahe dan kayumanis dibakar, dimemarkan, lalu dicampur ke minuman. Kalau teman-temannya datang, mereka pasti minta dibuatkan kopi “ramuan” suami.
Mendengar cerita Tante Pipin, saya mulai sadar selama ini terlalu sering mengonsumsi obat-obatan kimia. Padahal, ternyata rempah-rempah dari tanah kita itu banyak sekali khasiatnya.