Cerita Resep

Satai Ayam Gaya BBQ

satai-ayam-gaya-bbq

Mary Sasmiro yang kini tinggal di Portland, Oregon-Amerika Serikat mengikuti suaminya memang suka icip-icip makanan. Mantan art director di Jakarta ini, kini asyik menekuni profesi baru sebagai penulis. Buku pertamanya berjudul "Travel with Heart" telah diterbitkan Gramedia. Buku keduanya "Explore, Eat, & Enjoy". Saat ini, dapur menjadi tempat favoritnya di rumah. Kesulitannya mencari aroma satai gerobak pinggir jalan seperti di tanah air membuatnya berjibaku untuk membuat resep satai ini.

Apa yang melatar belakangi terjadinya resep satai ayam ini?

Karena acara reuni dengan bekas teman kantor semasa di Indonesia yang kini bermukim Vancouver, Kanada. Saat itu kami berdua ingin bernostalgia dengan masa-masa seru kami di Indonesia, ketika kami lembur di kantor lama di tanah air. Dulu kami sering meminta office boy membelikan satai ayam. Masa-masa lembur itu seru dikenang ketika sama-sama sudah berkeluarga dan bermukim di negeri orang, jauh dari tanah air.

Apa bedanya resep satai ini dengan satai abang-abang gerobak kita?

Satai ayam ini buatan saya sendiri.. heheā€¦ Kesan homemade-nya kuat, karena masak sendiri. Kebersihannya juga lebih terjaga. Lebih sehat juga karena kalau masak sendiri tidak pakai aneka penyedap rasa. Soal rasa, juga lebih bisa diracik sesuai selera sendiri. Yang suka lebih aslinya tambahin lebih banyak garam, suka manis, kecap manis tambah, ada yang kurang suka aroma bawang, bisa disesuaikan sesuai selera pribadi.

Apa tipsnya agar bisa buat resep itu?

Gak takut repot. Tidak takut atau jijik saat memotong-motong daging dan meraciknya dengan bumbu. Kalau saya masak tidak 100% by the book atau mengikuti resep milik teman dengan membabi buta. Sering coba-coba sendiri juga. Yang penting informasi bahan dan cara memasaknya sudah tahu. Nanti tambah asin tambah manisnya sesuai selera masing-masing. At the end, memasak itu juga seperti berpetualang di dapur dengan bumbu ini itu.

Berapa lama buat satai ini?

Satai itu dipersiapkan sambil mengobrol dengan seorang teman yang juga nyambi ngurus anak balitanya di Vancouver. Mulai dari memotong ayam, membumbui, mempersiapkan bumbu kacang jadi berjam-jam haha... Tapi kalau tidak diganggu ini itu, saat masak sendiri di rumah, saya memotong sekaligus membumbui daging ayamnya dari malam dan saya simpan di kulkas. Keesokan paginya baru dipanggang dan bumbu lebih meresap.

Bagaimana dengan bumbu kacangnya, ngulek sendiri?

Untuk bumbu kacang ketika masak sendiri di rumah di Portland, Oregon, saya beli bumbu kacang botolan di Asian groceries store. Nah, saya berikan sentuhan saya dengan menambahkan cabai, bawang merah, dan jeruk limau segar jadi lebih mantap namun praktis.

Bagaimana respon yang menyantap satai ini?

Karena tinggal di benua yang jauh dari Indonesia, otomatis kangen dengan masakan tanah air, jadi sambutan anggota keluarga dan teman yang disuguhi positif. Kalau saya menjamu teman bukan asal Indonesia, bumbunya dibuat tidak semedok seperti ketika di Indonesia, demikian juga dengan rasa pedasnya dikurangi.

Dapat dari mana resep satai ini?

Kalau satai ayam ini, belajar dari teman lama, ketika saya berkunjung ke Vancouver, Kanada. Ketika pulang ke rumah di Portland, Oregon, saat itu, musim panas, rasanya senang bersate ria ala BBQ di halaman rumah bareng keluarga menikmati matahari yang pelit nongol. Dalam setahun, kami hanya bisa menikmati santai-santai di taman dalam suasana udara yang hangat hanya 2-3 bulan saja.

Apa cerita yang dikenang karena satai ini?

Soal satai ayam ini, cerita lucunya. Waktu itu, ketika di Vancouver, teman saya Elyt Donovan mengajari saya memasak satai ini sambil mengurus balitanya. Di luar negeri tidak seperti di Indonesia yang ada pembantu, supir, dan lain-lain. Jadi memang cukup repot, sebentar motong daging ayam, balitanya nangis, so pasti dia mengurusnya terlebih dulu. Tapi seru, masak sambil bernostalgia masa ketika masih menjadi wanita karir di Jakarta.