Sayur Campur Kesukaan Semua Orang
Aslinya, masakan ini tidak menggunakan singkong dan kangkung. Meski pakai cabai, rasa dominannya tetap pahit.
Ketika bertemu dengan Alfonsa Koban, yang akrab saya sapa Mbak Nana, ia bilang bahwa tantenya adalah orang yang senang bercerita. Saya pun membuat janji untuk menghubungi sang tante, Elizabeth Dawan Kein, dan cerita pun mengalir bak air tanpa rasa sungkan.
Seperti apa rumpu rampe itu?
Rumpu rampe itu sebenarnya oseng-oseng, tumis, atau campur-campur. Dalam bahasa orang Maumere, sayur rumpu rampe itu adalah campuran sayuran pahit dengan sayuran tidak pahit. Bahan-bahan yang tidak pahit seperti jantung pisang, daun singkong, dan kangkung, dicampur dengan daun, bunga, atau buah pepaya yang masih hijau. Kadang juga ditambah dengan daun pace. Meski percampuran pahit dengan tidak pahit, rasa dominannya tetap pahit. Sayuran ini memakai cabai, tapi jangan harap ada cita rasa pedas. Masakan ini khas dari Timor, biasanya disajikan setiap ada acara di rumah atau acara kemasyarakatan di tempat tinggal mereka.
Masakan aslinya memang pakai singkong dan kangkung?
Menurut saya, sepertinya ada pengaruh dari masyarakat Jawa. Singkong dan kangkung sebenarnya jarang sekali dipakai dalam masakan asli di Timor. Dengan banyaknya pendatang, teknik memasak daerah asli dengan daerah pendatang pun bercampur. Dalam resep asli sepertinya juga tidak pakai bawang putih. Jadi, ini hasil adopsi bumbu Jawa juga.
Rumpu rampe bisa dibeli di mana? Atau ini hanya disajikan di rumah?
Oh, masakan ini kesukaan semua orang. Jadi, rumpu rampe bisa ditemukan di berbagai rumah makan di Maumere. Biasanya, rumpu rampe dimakan sebagai hidangan pembuka, sebelum menyantap ikan.
Ibu juga masih sering membuat masakan ini?
Ya, karena saya memang suka sayur dan bahan-bahannya tersedia di sini. Keluarga saya juga suka masakan ini. Masakan ini murah dan mudah dibuat.
Elizabeth Dawan Kein, Rumpu Rampe