Sebelum Alex Mengerti Kata Eliminasi
Saya heran, anak-anak di Junior MasterChef kok bisa percaya diri dan sangat menguasai medan dapurnya ya?
Yuk, intip dibalik anak-anak ini ada siapa (apa)?
Cerita Alex Wijaya Ang, misalnya, berusia 8 tahun, peserta Junior MasterChef Indonesia 2014. Muka dan mimiknya sangat mirip Chef Arnold Poernomo.
Cerita tentang Alex didapat dari blog yang ditulis oleh Pipin, seorang ibu yang anaknya juga peserta Junior MasterChef 2014 bersama Alex. Ia menceritakan Alex di masa karantina dengan judul Alexander Wijaya Ang Junior MasterChef Indonesia 1.
Ternyata Alex dan satu peserta lagi, Gisela Claudia Cyntia Togelang, didaftarkan oleh sekolahnya, Harapan Bangsa di Balikpapan, Kalimantan Timur. Sekolah ini menaruh perhatian pada kuliner sebagai ekstrakurikuler murid-muridnya. Bahkan guru kuliner mereka, Niniek, meluangkan waktu untuk melatih Alex dan Claudia.
Wilyan Erline, tante dari Alex, kaget kalau keponakannya bisa masak lebih dari sekedar nasi goreng dan cah tahu yang biasa dimasaknya di rumah. Ternyata ia belajar dari Youtube dan resep-resep di internet. Hingga akhirnya di usia termuda dari batas umur Junior MasterChef, Alex berhasil menarik perhatian juri dengan masakan, Chicken Oat with French Fries, Quiche Lorraine, Kalio Cumi Kentang.
Alex sungguh percaya diri, sampai beberapa kali ia menolak untuk mencicipi masakannya sendiri ketika diminta oleh Chef Arnold Poernomo dan Chef Degan Septoadji.
Menurut entry tentang Junior MasterChef di Wikipedia, di seluruh dunia ada 16 negara yang pernah menyelenggarakan Junior MasterChef. Sekarang tinggal 10 yang masih aktif termasuk Indonesia. Yang dianggap junior adalah antara usia 8-13 tahun, dan mereka ikut dalam penjurian selama kira-kira 13 episode. Menurut Chef Degan, tidak ada perbedaan penjurian antara MasterChef dan Junior MasterChef, semua dinilai dari hasil masakannya. Tapi mengeliminasi anak-anak lebih sulit karena mereka anak-anak, seperti yang disampaikannya saat acara Press Conference Junior MasterChef Indonesia 1.
Anak-anak seusia Alex beruntung bisa belajar masak dari manapun dan dari siapapun sekarang ini, apalagi karena mereka tidak kenal kata “eliminasi”.