Blog

Di Balik Rasamasa #5: Soto Ayam Naik Kelas Samuel

di-balik-rasamasa-5-soto-ayam-naik-kelas-samuel

Sampai hari ini, belum ada yang bisa membuat soto ayam seenak buatan Mama. Padahal sejak usia 40, lidah dan hidungnya sudah mati rasa. Hebatnya, sampai sekarang rasa masakannya tetap sama... Mama itu bak Beethoven di dunia masak-memasak.

Waktu kecil, Mama selalu masak soto ayam kalau anak-anaknya naik kelas dengan nilai bagus.

Sampai hari ini, belum ada orang yang bisa masak soto ayam seperti buatan Mama. Isinya mungkin sama dengan soto ayam biasa. Ada kentang yang diiris-iris, risoles, bihun, ayam suwir, dan daun bawang. Tapi, soto ayam di rumah saya yang setengah oriental ini, kuahnya kekuningan dan kaldunya sangat terasa. Bahkan, makan ayam rebus dengan nasi saja sudah terasa enak, tanpa perlu tambahan kuah lagi.

Apa rahasianya?

Kuah diolah, ayam juga diolah. Setiap mau masak soto, Mama sudah mengolah ayam sejak sehari sebelumnya. Setelah itu, baru buat kaldunya. Malamnya, baru dihidangkan.

Bulan Juli, setelah kenaikan kelas, lalu sekali lagi pada malam tahun baru. Berhubung sekarang sudah tidak ada acara kenaikan kelas lagi, soto ayam buatan Mama hanya dihidangkan setahun sekali, pada malam tahun baru. Di luar itu, tidak tega minta dia masak. Karena masaknya bisa makan waktu dua hari. Ditambah Mama termasuk orang yang perfeksionis. Buat dia, umur daun pun bisa berpengaruh para masakan. Jadi, dia lebih memilih belanja daun yang datang pada hari yang sama di Pasar Kramat Jati, daripada yang sudah berhari-hari berdiam di lemari es pasar swalayan. Kalau daun yang dicari tidak ketemu, bisa batal rencananya masak.

Mama selalu memberi 100% untuk masakannya, kalau tidak dia akan kecewa. Uniknya, Mama itu sebenarnya sudah tidak bisa cicipi masakannya sendiri. Karena dulu kedua orangtuanya bekerja di konveksi, sebagai anak perempuan tertua dari tujuh bersaudara, Mama dapat tugas masak sejak umur 14 tahun.

Mungkin karena dulu terlalu sering mencicipi makanan panas, lidah dan hidungnya lantas mati rasa waktu usia 40 tahun. Herannya, dari dulu sampai sekarang rasa masakannya tetap sama, bahkan hingga usianya yang ke-70 sekarang ini. Paling-paling Mama cuma bertanya pada kami, apa rasanya sama dengan yang dimasak kemarin? Itu juga seperti hanya untuk meyakinkan diri sendiri. Kalau Beethoven yang tuli itu bisa menciptakan Simfoni No. 9 yang luar biasa, buat saya Mama itu bak Beethoven di dunia masak-memasak!

 


Samuel Sunanto adalah fotografer di balik ratusan foto Resep Hari Ini.