Cooking Abroad

Enaknya Jadi Orang Indonesia

enaknya-jadi-orang-indonesia

Itu sebabnya, jika kita pergi ke berbagai pertemuan orang Indonesia di luar negeri, sajian penganan Indonesia biasanya menjadi puncak acara yang dinanti-nantikan. Dalam peringatan 17 Agustus 2013 di rumah dinas Konsulat Jendral (Konjen) RI di Toronto, Kanada, misalnya. Setelah dilakukan upacara bendera pada pukul 10.00 waktu Toronto, Konjen membuka halaman belakang rumah dinasnya untuk bazar makanan Indonesia.

Pengumuman tentang bazar dikirim via email, tersebar di antara masyarakat Indonesia di GTA (Greater Toronto Area), alias Toronto dan kota-kota di sekitarnya. Baik warga negara Indonesia maupun diaspora Indonesia (warga negara Kanada yang lahir di Indonesia atau keturunan orang Indonesia) sengaja datang ke rumah dinas Konjen untuk makan, belanja, dan berkumpul. Di antara stan-stan makanan, ada “warung” yang menjual berbagai produk khas Indonesia, seperti mi instan, sirup, abon, tempe, ikan asin, dan sebagainya. Persis seperti warung-warung kecil di kota-kota di Indonesia.

Warung-warung ini pun menjadi sasaran belanja masyarakat Indonesia. Tentu saja, harga berbagai penganan khas Indonesia tersebut disesuaikan dengan harga rata-rata di sini. Sepiring nasi uduk, misalnya, dihargai $8, nasi kuning komplit $10, segelas kecil es buah $3, rempeyek $5, dan sekotak kue-kue basah $6.

Sementara itu, menu yang paling laku sehingga orang harus terus antre untuk mendapatkannya adalah sepiring sate dan lontong, yang dihargai $8.

Jika penganan yang dipesan terlalu besar porsinya atau kantung sedang tipis, ada berbagai cara untuk bisa tetap menikmati rasa Indonesia ini.

Beberapa mahasiswa, misalnya, patungan membeli martabak cokelat besar yang gurih, lalu bersama-sama menikmatinya dengan wajah tersenyum.

Setidaknya, untuk sesaat mereka bisa kembali merasakan enaknya jadi orang Indonesia.