Blog

Rasa Kita Di Lidah Asing

rasa-kita-di-lidah-asing

Jauh-jauh Rasamasa bicara soal nasib masakan Indonesia di luar negeri melalui Masak Di Rantau, jadi terpikir, bagaimana kalau ceritanya dibalik? Saya tanyakan beberapa teman asing saya yang tinggal di Jakarta. Mereka semua adalah tour guides relawan dari Indonesian Heritage Society untuk Museum Nasional Indonesia.

Apa saja masakan Indonesia yang jadi favorit mereka?

Saat tiba di Indonesia, makanan pertama yang di-google oleh Phivan Wright, asal Amerika, adalah acar.

Baginya, makanan kurang lengkap tanpa pickles (acar). Di Vietnam, negara kelahirannya, ada juga sejenis acar, tapi berbahan lobak dan tanpa cabai. Phivan juga suka kerupuk untuk menemani nasi goreng atau menu lainnya. Saking banyaknya jenis kerupuk yang ada, Phivan sampai bingung antara kerupuk udang dan kerupuk beras. Tapi menurut ibu Phivan, di California kerupuk udang yang terbaik berasal dari Indonesia.

Maria Helena Nicoll yang berasal dari Brazil, suka satai dari berbagai jenis daging: sapi, ayam, babi bahkan ikan. Bumbu satainya sangat istimewa. Di negaranya, satai paling mirip Churrasco, daging dipotong-potong bentuk kotak, lalu ditusuk dengan tusukan satai dan dipanggang. Sausnya? Tomat, paprika, dan bawang bombai yang direndam dalam cuka dan minyak zaitun serta merica dan garam. Disantap dengan nasi putih, singkong, Farofa (semacam couscous), dan kentang goreng. Selain itu juga ada daun selada, tomat, dan Palmito (jantung palem muda, berwarna putih, berlapis-lapis). Churrasco ini popular di Brazil terutama di daerah selatan.

Saya baru tahu kalau teman saya, Jennifer Coye, asal Amerika, suka sekali makanan manis-manis kita. Ia nggak pernah ingat namanya, tapi salah satunya adalah sweet black sticky rice. Oh, ternyata maksudnya bubur ketan hitam. Menurut Jennifer, di Amerika ada puding beras bertekstur creamy dengan taburan kismis dan pala (sentuhan Indonesia, katanya). Ia nggak pernah akan pesan makanan ini tapi versi Indonesianya menang jauh, menurut teman saya yang satu ini.

Tak ada masakan Perancis yang mirip soto ayam, masakan Indonesia favorit Valerie Pivon, asal Perancis. Dulu Valerie pernah meninggalkan Indonesia untuk menetap di Belanda. Untungnya di Amsterdam ada restoran Indonesia yang menyediakan soto ayam. Pelayan di restoran tersebut sampai tercengang saat anak Valerie memesan dua mangkuk soto ayam. Pas kembali tinggal di Indonesia, ayo tebak, apa yang dipesannya untuk makan siang?

Saking lamanya Priscilla Takahashi, asal Inggris, tinggal di Indonesia, masakan favoritnya sudah masuk ke pilihan lokal.

Sekarang ini, ia sedang menyukai ikan bilis (ikan teri). Dimakan dengan nasi merah panas, kombinasi teksturnya: pedas, renyah sekaligus kenyal, menurutnya jadi mirip pizza seafood dengan topping renyah!

Minggu ini kami angkat dua cerita menarik dari perantau negara asing lainnya di Indonesia. Coba saja intip di Makan Bersama Janet De Neefe, penulis dan pemilik restoran, dan Cerita Resep Chris Salans dari Mozaic Restaurant, Ubud, Bali.